Di negeri ini, Anda bebas berkata apa saja semau anda, asal jangan menyinggung penguasa, bila Anda tetap lakukan siap-siap menanggung segala konsekuensinya.
Mulai dari dituduh makar sampai menggoyang negara, bisa jadi juga muncul kasus pencucian uang sampai perbuatan mesum, di negeri ini yang palsu bisa dianggap asli.
Tak peduli Anda ulama, habaib, pendidik, tokoh masyarakat, yang sudah berjasa banyak bagi ummat dan negara, bila anda menyinggung penguasa, anda musuh negara.
Dipastikan nama Anda akan laku di media, media mainstream juga media sosial. Para buzzer bayaran akan menghina, cela, dan membunuh karakter anda segera.
Di negeri ini, Anda bebas berkata semau Anda, seekstrim atau sesesat apapun, mulai dari semua agama sama, atau hijab tidak wajib, atau LGBT itu karunia Allah.
Terserah Anda, semua tidak mengapa, alasannya negeri ini menganggap semua itu sebagai HAM, kebebasan berbicara, yah selama itu tidak menyinggung penguasa.
Bahkan kalau Anda juga menyertakan yang disukai penguasa dan bagian kampanye partainya, seperti pluralisme, agama itu warisan, toleransi dan keragaman, nasib Anda baik.
Anda bakal dipuji-puji, digadang-gadang sebagai ulama yang paling hebat sepanjang abad, diundang ke istana, menghiasi media, dan biasanya dikasi jabatan dan tunjangan.
Jadi yang namanya kebenaran, adalah apa yang dianggap penguasa benar. Bila tak sesuai dengan tafsir penguasa, siap-siap saja dianggap anti-Pancasila, anti-NKRI.
Tak peduli apapun yang sudah Anda sumbangkan untuk negeri, semuanya dianggap tidak wujud, sebab satu-satunya peran yang dianggap apabila anda mendukung partainya.
Bila kepentingannya terganggu sebab Anda, maka Anda radikal. Bila Anda menjegal kepentingan politiknya, maka Anda bukan Indonesia, Anda bukan juga Pancasila.
Untungnya yang memberi pahala dan siksa bukan penguasa, sebab kita mencintai Islam, kita mencintai negeri ini. Sebab kita cinta pada negeri ini, jalan terbaiknya dengan taat.
Suarakan terus dakwah dan ketaatan pada Allah, yang jadi sebab kita beramal adalah Allah. kebanaran itu tak pernah datang dari manusia, hanya dari Allah semata.
Ditulis Oleh: Felix Siauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar