Cara Budidaya (Ternak) Ikan Lele Untuk Pemula


WAKWUK Agrobisnis - Budidaya ikan lele menjadi primadonanya bisnis perikanan di Indonesia. Warung makan makin banyak yang menyajikan lele. Supermarket dan pasar tradisional juga menyediakan lele setiap hari. Ikan yang satu ini banyak digemari masyarakat. Tidak sedikit para pebisnis ikan yang memilih ikan ini sebagai penghasilan sekaligus budidaya.

Usaha pembesaran ikan lele merupakan budidaya yang paling mudah dilakukan. Anda tidak perlu menyiapkan lahan luas untuk bisa menjalankan budidaya pembesaran ikan lele. Selain itu, pemeliharaannya mudah dan tidak perlu menunggu lama untuk panen. Bagi Anda yang masih Awam alias baru mengenal budidaya lele, berikut ini panduan lengkap budidaya Ikan Lele untuk pemula yang pas dan mudah bagi Anda lakukan.

Berikut kami kutip dari laman Booster Fish Farm tentang Budidaya Ikan Lele Untuk Pemula. Secara singkat kami uraikan terutama agar tidak kecebur ANGIN SORGA. Hingga sekarang market share lele selalu terkecukupi, cuma banyak yang tidak meneliti fenomena dan tabir yang menyelimuti misteri lele bahwa sesungguhnya hari ini muncul 1 orang pembenih pemula tapi 1 orang lainnya dilain lokasi mengalami kegagalan, pada periode panen ke-2 sang new comer pun merasa jangankan break event point namun kenyataan modal tidak kembali separonya, lalu putus asa, lalu mundur, jika dikuat-kuatkan baik modal dan mental atau ada harapan panen pertama dan kedua adalah ajang pembelajaran namun akhirnya tumbang juga. Muncul lagi orang lain dan bernasib sama, begitu seterusnya.

Langkah awal memulai idealnya lakukanlah dari hal kecil dulu,
Mulailah dengan 3 kolam ukuran kecil misalnya panjang 200cm x lebar 100cm x tinggi 125cm. Alasan mengapa 3 kolam karena lele adalah hewan kanibal, pertumbuhan ikan apapun tdk sama dan cenderung memiliki 3 ukuran yang berbeda. pada waktu tertentu antara 15 hingga 25 hari lele perlu di sortir agar tiap kolam ditaruh lele dengan ukuran yang sama dan tidak saling memangsa.

Lakukan kunjungan (benchmarking) kekolam2 terdekat. Untuk mengetahui hal-hal yang biasanya tidak tertulis dalam buku dan literatur. Karena hal ini penting mengingat wilayah X dengan wilayah Z berbeda dalam banyak hal.

HABITAT LELE
Habitat ikan adalah air, perlu diketahui:

1. Seberapa banyak ketersedian air.
2. Air mestilah air yang sesuai dengan ikan yang kita budidayakan.
3. Peternak Eropa kenapa lebih sukses karena mereka terlebih dahulu melakukan penelitian bahkan melalui analisa laborat dan survey yang mendalam minimal tentang air yang ideal utk ikan (lele) yaitu;
4. Batas toleransi pH air (7,0 – 8,7).
5. Batas toleransi kadar oksigen (4ppm).
6. Bakteri patogen yang ada dalam air (min. e-colli dan salmonela 0,5%).
7. Batas toleransi suhu air (28-34C).
8. Batas toleransi suhu udara (pasokan sinar matahari kekolam), batas toleransi tentang kwalitas air. Dilini inipun banyak mahzab dengan patokan berbeda.

Kesimpulannya adalah sebagus apapun bibit, managemen kolam, managemen pakan dan pengetahuan SDM yang mengelolanya, air adalah payung utama dalam berbudidaya ikan apapun.

Ikan apapun butuh air bergerak tidak menggenang statis (mahzab lain meyakini bahwa lele diair tergenang tidak persoalan) caranya dengan membuat kolam central drain atau siponisasi.

BIBIT
Bibit adalah hal lain terpenting:

1. Bibit yang baik adalah bibit hasil introduksi atau bibit dr hasil persilangan dan hindari bibit dr hasil perkawinanan sedarah (incestdan in breeding), mahzab lain juga mengatakan perkawinan sedarah tidak menjadi persoalan.

2. Cara melihatBIBIT BAGUS bagi pemula memang sulit namun ada 2 langkah yang bisa a.Disikapi Mengetahui breeder mana yang sudah dikenal kredibilitasnya atau qualified. b.Meminta pendampingan dengan teman yang ahli atau yang terlebih dahulu memulai ber-budidaya.

3. Hindari beli bibit via calo bin makelar. Makelar yang nakal punya modus operandi beragam. Mengurangi jumlah pesanan bibit yang kita pesan akibatnya alokasi pakan yang seharus 10kg perhari kita memberi pakan 11kg atau 12kg pakan sehari akibat jumlah benih yang kita terima ternyata lebih sedikit.

4. Pialang lele menaikkan harga semaunya.(wajarlah).

5. Datanglah langsung ke breeder.

6. Akibat lanjutannya banyak pakan yang tdk terserap, pakan tidak terserap dalam waktu 12 jam sudah menjadi amoniak, amoniak akan menurunkan kwalitas air, kwalitas air menurun mengurangi nafsu makan dan kesehatan ikan.

7. Lebih lanjut ikan akan tumbuh melambat, biaya pakan bengkak, mortalitas tinggi, ikan tumbuh tidak seragam secara ekstrim.

MANAGEMEN KOLAM
Kolam yang baik adalah kolam yang mampu setiap hari membuang amoniak. Buatlah dasar kolam miring kearah lubang pembuangan misalkan ukuran sudut 5cm dan kearah lobang pembuangan 0 cm, agar amoniak terbuang dengan sendirinya. Gunakan sistem central drain atau siponisasi. Kolam apa yang baik, pertanyaan ini sering terlontar. Semua kolam ada plus minus.

1. Kolam tanah memiliki jumlah pakan alami lebih banyak tanpa harus atau mengurangi treatment dengan berbagai bahan-bahan pencipta pakan alami. pembuatan kolan tanah lebih murah. kelemahannya adalah AGAK sulit saat grading atau sortir dan kala panen.

2. Kolam terpal, kolam terpal ada dalam berbagai ukuran dan ketebalan. Kolam terpal cenderung lebih gampang rusak.

3. Kolam semen membutuhkan biaya lebih besar namun tahan lebih lama.

4. Kolam fiber, jaring apung, aquarium bisa digunakan tergantung kemampuan finansial dll.

Panjang, lebar, tinggi kolam, kepadatan tebar, waktu berbudidaya.

1. Tentang tebar padat mahzab dan aliran ini yang terbanyak ajarannya, mulai dari 100 ekor per M2 hingga 1500 ekor per M2. Idealnya kepadatan diterapkan setelah mengetahui kwalitas air (baca naskah awal diatas tentang habitat point a, b, c, d dan e) dan jumlah air (kubik) perangkat yang digunakan misalnya kolam bioflok, penggunaan hardware seperti heater, aerator, mesin ATM (agroculture treatment machine) lampu led, filterisasi dan lain-lain. Observasi kami tentang ketinggian air (segmen pendederan dan pembesaran) adalah 125cm. Tinggi air ini akan memudahkan lele melakukan manuver dan memiliki wadah bermain lebih luas.

2. Tunda dahulu jika sedang musim pancaroba atau musim penghujan (bediding) disparitas suhu (perbedaan) dimusim hujan pada siang dan malam berbeda jauh namun teknologi saat ini memungkinkan beternak lele bisa dilakukan sepanjang musim dengan hasil maksimal.

MANAGEMEN PAKAN
Tentang ransum pakan dibanyak referensi tertulis protein 31-33%, karbohidrat, lemak, serat, kadar abu, lysin, metionine dan lain-lain dan untuk lele juga memiliki banyak pandangan berbeda dan berbagai temuan terkini tentang ransum pakan lele banyak membingungkan pemula. Namun langkah awal tentang pakan dan ukuran tebar adalah

1. Benih ukuran minimal 5-7cm.

2. 30 hari pertama gunakan pakan pabrik terstandard.

3. Silahkan mempelajari teknik membuat pakan alternatif buatan sendiri dengan menyesuaikan ketersedian bahan baku dan didampingi ekspert tentang nutrisi pakan dan suplemen lele.

4. Tebar 300 ekor per m2.

5. Bibis pakan dengan enzim.

SDM adalah diatas segalanya, banyak yg sukses di Lele krn mereka memulai mengerjakan sendiri. Banyak peternak yang tidak tahu apa itu tebar ideal, FCR, SR, suplemen tapi orang desa biasanya rajin bangun subuh mencari belatung dikandang ayam (lysin, metionin), mencari bekicot (albumin)dan membuat suplemen sendiri. Mereka tidak tahu apa itu jamur aeromonas tapi mereka sudah membuat antibiotik herbal racikan sendiri yang terdiri sambiloto (antibiotik), kunyit (antibiotik dan pengawet), lidah buaya (pengawet dan vitamin C, daun sirih (antibiotik), daun jambu biji (antibiotik), nenas (bromelin) dan daun pepaya (papain).

Selamat menjalankan usaha budidaya lele. Menurut anda, bagaimana budidaya ikan lele ini. Silahkan tulis di komentar.


Foto - PT. Nasa (Natural Nusantara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back To Top